Catatan buku panduan perawatan tunggangan, busi ideal diganti setiap 3 kali servis rutin (9 bulan) atau setelah menempuh jarak 7.500 km buat motor standar. Terkadang pemilik tidak menghiraukan hal ini, asal masih bisa tarik gas tidak peduli kualitas sudah menurun atau ada yang lemah.
Maka dari itu, sebagai pengguna wajib mengetahui busi mau mati atau sudah layak ganti. “Hal tersebut dapat Anda ketahui dari berbagai cara, seperti saat mesin mau dinyalakan, mesin sedang berputar ataupun ciri fisik busi,” papar Rendi Hidayat, instruktur HMTC Pekanbaru.
Untuk motor yang masih standar pabrik, paling gampang diketahui pada saat menyalakan mesin cukup sulit hidup pertama kali. Terkadang juga saat rpm tengah brebet mesti setingan karbu sudah tepat dan begitu mesin digas abis, gejala brebet itu hilang. Hal ini tanda-tanda yang sangat mudah diketahui.
Jika kuda besi milik Anda mengalami hal tersebut, ada baiknya melakukan pengecekan kondisi busi. Kondisi busi yang sudah tidak normal biasanya kepala busi tertimbun kerak karbon atau ada bagian elektroda busi yang terkikis akibat sering kepanasan.
Nah, untuk menjaga kualitas busi tetap awet, pastikan kualitas bensin, setingan karburator tepat juga lakukan penggantian busa filter udara agar hasil pembakaran busi tetap bagus. Dan yang paling penting adalah perawatan busi, pastikan tipe kode busi yang dipakai sudah sesuai dengan kondisi kendaraan dan lokasi tinggal.
“Sesuaikan dengan tipe yang seharusnya, jangan busi terlalu dingin atau terlalu panas, jika suhu mesin tidak pas dengan kondisi iklim di sekitar,” tutup wanti Rendi.
