Modifikasi Honda Blade Road Race Menjadi Raja Lintasan Balap

 
Modifikasi Honda Blade Road Race Menjadi Raja Lintasan Balap
Modifikasi Honda Blade Road Race Menjadi Raja Lintasan Balap

KABARMOTOR.COM –  Hal yang sudah biasa kita saksikan saat di lintasan balap kalau Yamaha Jupiter Z yang selalu mendominasi jalannya road race tanah air. Tapi, untuk kali ini kita akan membahas tentang kecepatan dan akselerasi tinggi dari spesifikasi Honda Blade. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan matang untuk menjadikan motor ini raja dilintasan balap.

 

Data Modifikasi:

 

Klep : Honda Sonic 27/22,5mm
CDI : BRT I-max
Karburator : Mikuni TM 24
Master rem depan : Koso
Disk brake depan : Daytona
Sokbraker belakang : Daytona
Knalpot : Ahau

Konstruksi Kepala Silinder

Sebenarnya untuk langkah awal yang bisa langsung kita lakukan adalah pada bagian silindernya. Basic kepala silinder Honda Blade sudah sangat bagus. Terutama perbandingan (ratio) rocker arm lebih tinggi dari mesin Honda lainnya. Perbandingan rocker arm Honda Blade 1:1,5 artinya saat rocker arm tertonjok camshaft (noken as) dalam posisi lift penuh, pada klep membuka 1,5 kali dari tinggi tonjokan camshaft.

Setelah hal pertama kita lakukan maka langsung saja beralih ke bagian camfhast, karena tinggi camshaft dibuat 6mm maka klep membuka 9mm. Perbandingan ini lebih tinggi dari Jupiter Z dan Supra X 125 yang hanya 1:1,33. Hasilnya noken as berputar lebih ringan karena tidak membutuhkan daya tekan besar untuk membuat klep membuka makin tinggi.

Selain itu, camshaft juga dilengkapi dengan dua layer di kanan dan kiri bikin putaran noken as tambah ringan. Mendesain camshaft baru yang mengatur lubang isap agar membuka di 34 derajat sebelum TMA dan menutup di 56 derajat setelah TMB. Dengan lift yang hanya 9mm dan LSA yang tak lebih dari 103 derajat maka over lap kedua klep saat membuka bersamaan sekitar 3mm.

Percobaan sudah dilakukan dan diperoleh kalau tenaga atasnya masih kurang tapi bawahnya sudah bagus. Kita tinggal memainkan saja over lap-nya sesuai kaakter sirkuit. Disamping itu kubah kepala silinder Blade ini sudah lebih ceper sehingga lebih mudah menaikan kompresi. Ini juga salah satu keunggulan kontruksi kepala silinder Blade.

Hanya mengganti piston dengan yang memiliki dome lebih tinggi 2,5mm, kompresi langsung naik tanpa harus membuat squish atau merubah sudut kubah. Paling hanya papas sedikit saja,” yakin Akiang yang juga yakin kompresi yang didapat 13,6:1. Dan hasil modifikasi step satu ini baru memuntahkan peak power 16dk di 8000 rpm. Sudah dua kali lipat dari tenaga standarnya.

Tensioner Rantai Keteng Custom

Tensioner rantai keteng Blade masih menggunakan fitur yang sama dengan mesin generasi C series yaitu menggunakan roller, bukan bilah seperti pada Supra X125. Agar rantai keteng enggak gampang kendur, Akiang memodifikasi dengan menggunakan bilah dan setelan kekerasan mirip Supra X 125. Hasilnya lebih awet dan konsisten di putaran tinggi.

Pengapian Murah Meriah

Tidak ada yang istimewa di sektor pengapian. Tidak ada barang mahal, magnet hanya pakai standar bawaan pabrik. “Magnet standar hanya dibubut. Totalnya berat tinggal 600 gram. Sedang CDI pakai BRT i-max untuk Supra X125. CDI Supra X125 ternyata sama persis dengan CDI Honda Blade. “Pick up magnetnya sama, kita tinggal sesuaikan kabelnya saja karena beda di bagian soket.

Kopling Supra X 125

Bawaan Honda Blade ini sudah mengadopsi kopling dengan sistem pegas diapragma. Namun karena keterbatasan part kita bisa menggantinya dengan kopling set sistem pegas spiral bawaan Supra X125. Kemampuannya menekan kompling pun lebih merata ketimbang pegas. Tapi cari partnya susah sekali, dari pada pusing mendingan diganti.

 

JANGAN LEWATKAN